Obat Kanker Herbal Jamur Dewa. Apa yang terlintas dalam benak kita ketika mendengar kata kanker? Kanker merupakan penyakit yang mematikan dan menakutkan bagi semua orang. Semoga keluarga kita tercinta terhindar dari penyakit tersebut. Penyakit kanker menjadi salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Data pada tahun 2012 didapatkan sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker, baik kanker paru, kanker hati, kanker perut, kanker kolon (usus), kanker payudara, kanker serviks dan kanker prostat. Dari jumlah tersebut 30% kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko perilaku dan pola makan yang tidak baik, yaitu: kelebihan berat badan, kurang konsumsi buah dan sayur, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan.
Obat kanker herbal banyak beredar dipasaran, tapi sudahkah anda kenal dengan Jamur Dewa? Jamur Dewa memiliki efek sitotoksik dan efek anti-kanker yang lebih baik bila dibandingkan dengan jenis jamur yang lain.
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”. (QS.’Abasa [80]:24)
Setiap tanggal 4 Februari ditetapkan sebagai Hari Kanker Sedunia, untuk mengingatkan kepada kita agar selalu menjaga dan memperbaiki pola hidup sehat kita agar terbebas dari penyakit kanker dan saling memberikan motivasi bagi para penderita. Sabda Rasulullah:
“Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit beserta obatnya dan Dia telah menjadikan setiap penyakit ada abatnya, maka berobatlah kalian dan jangan berobat dengan barang yang haram” (H.R. Abu Dawud).
Di dalam Hadits di atas memberikan penjelasan kepada kita, bahwa setiap penyakit ada obatnya, dan obat-obatnya terdapat di dalam bumi (ciptaan Allah).
“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah Azza wa Jalla.” (H.R. Muslim)
Salah satu tanaman yang telah diteliti memiliki berbagai macam khasiat pengobatan adalah Jamur / obat kanker herbal. Jamur adalah salah satu konsumsi pangan yang memiliki nilai gizi dan nutrisi tinggi. Terdapat suatu kelompok jamur yang telah digunakan sebagai obat selama ratusan tahun, terutama di negara-negara Asia, untuk mengatasi berbagai macam penyakit atau infeksi. Jamur yang dikategorikan berhasil dan efektif melawan kanker termasuk pada genus Phellinus, Pleurotus, Agaricus, Ganoderma, Clitocybe, Antrodia, Trametes, Cordyceps, Xerocomus, Calvatia, Schizophyllum, Flammulina, Suillus, Inonotus, Inoksi, Funlia, Lactarius, Albatrellus, Russula, dan Fomes. Satu diantara genus jamur tersebut yang terkenal akan tingginya kandungan Polisakarida β (Beta)-1,3-glukan & β (Beta)-1,6-glukan sebagai komponen aktif antikanker adalah (Agaricus blazei Murill) dari genus Agaricus (S Patel et al, 2011).
Rasulullah bersabda:
Kam’at (jenis jamur) adalah bagian dari dunia jamur. Airnya adalah obat penyakit mata (H.R. Muslim dari Sa’id bin Zaid).
Hadis ini memberi petunjuk bahwa jamur banyak jenisnya. Jamur tertentu dapat dijadikan obat penyakit tertentu. Kasus ini mengandung implikasi bahwa kita supaya lebih banyak lagi mempelajari aneka jenis jamur, baik dari segi sarana pengobatan, maupun dari segi pemberantasannya ketika jamur itu membahayakan kesehatan manusia.
Asal Muasal Budidaya Jamur Dewa Di Indonesia
Jamur Dewa (Agaricus blazei Murill/AbM) merupakan tanaman asal Brazil. Jamur Dewa telah diteliti sejak tahun 1960 oleh peneliti asal Jepang yaitu Takatoshi Furumoto. Sampai saat ini sudah banyak peneliti lain yang mengikuti jejaknya dan di jepang jamur ini dikenal dengan nama “Tokyo’s Cancer Secret Mushroom”. Di Indonesia Agaricus Blazei Murill (AbM) dikenal dengan nama Jamur Dewa. PT Agaricus Sido Makmur Sentosa (lokasi Lawang Malang Jawa Timur) merupakan perusahaan pertama kali dan satu satunya yang membudidayakan Jamur Dewa di Indonesia.
Obat Kanker Herbal Dari Ekstrak Jamur Dewa
Agaricus Sido Makmur Sentosa (ASIMAS) juga melakukan kerjasama untuk melakukan penelitianterhadap Jamur Dewa “Agaricus blazei Murill” yang dibudidayakannya sendiri.Penelitian secara in vitro terhadap potensi antikanker Jamur Dewa hasil budidaya ASIMAS yang dilakukan Misgiati (2012) menunjukan bahwa Ekstrak Jamur Dewa memiliki kemampuan dalam penghambatan pertumbuhan Sel Hela (Sel Kanker Serviks). Suatu senyawa atau ekstrak dikatakan memiliki efektifitas antikanker jika nilai uji sitotoksik IC50 < 1000 µg/ml dan hasil dari uji sitotoksik ekstrak Jamur Dewa (AbM) terhadap pertumbuhan Sel HeLa (Kanker Serviks) berada pada nilai IC50 = 194,44 µg/ml. Hal ini menunjukan bahwa Ekstrak Jamur Dewa memiliki efektifitas antikanker dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat antikanker. Mekanisme dalam inhibisi atau penghambatan pertumbuhan Sel Hela (Kanker Serviks) ini diduga melalui mekanisme apoptosis sel dan penghambatan siklus sel (Misgiati, 2012). Apoptosis adalah kematian sel secara terprogram dan secara otomatis membuat jaringan kanker berhenti berkembang. Dalam dunia medis apoptosis lazim disebut program bunuh diri sel kanker atau Suicide Program setelah memperoleh senyawa aktif tertentu.
Di negara lain telah banyak jurnal ilmiah dan penelitian yang membahas efektifitas Jamur Dewa (AbM) terhadap penyakit kanker. Pada kasus kanker payudara ekstrak polisakarida jamur AbM diteliti secara in vitro mampu menghambat secara signifikan pertumbuhan sel kaker payudara (MCF 7- Cell). Penggunaan Jamur Dewa juga mampu menurunkan resiko kanker payudara dan meningkatkan kualitas hidup pasien yang menjalani kemoterapi / operasi saat penggunaan jangka panjang (Jiaoyuan Li et al, 2014).
Pada kanker prostat Jamur Dewa (AbM) obat kanker terbukti menghambat pertumbuhan dari sel kanker dan meningkatkan aktivitas imun. Pada mencit yg diberi transplantasi (Xenograft) Sel Kanker Prostat (PC3 Tumor Cell) menunjukan bahwa dengan pemberian Ekstrak jamur AbM yang kaya akan β-Glukan mampu meningkatkan jumlah apoptosis Sel PC3 dalam cawan petri secara in vitro, dan menghambat pertumbuhan Xenograft Sel Kanker PC3 tanpa menyebabkan efek samping pada mencit tersebut (Yu et al, 2009). Selain itu penelitian pada Beckman Research Institute, Medical Oncologi di California menunjukan bahwa terapi dengan menggunakan Jamur Agaricus mampu menurunkan kadar PSA (Prostate-Specific Antigen Test) yang tinggi. Sebanyak 36% pasien yang diterapi dengan ekstrak Jamur Dewa (AbM) mangalami penurunan nilai PSA, bahkan beberapa diantaranya mengalami penurunan secara drastis sampai pada kadar tidak terdeteksi “Respon Tuntas” (Twardowski et al, 2015).
Jamur Dewa memiliki kandungan Beta D-Glucan (Polisakarida) paling tinggi dibandingkan dengan tanaman dan spesies jamur lainnya yang berfungsi meningkatkan sistim imun tubuh. Meningkatnya sistim imun tubuh mampu membuat sel kanker mengalami apoptosis (program bunuh diri sel). Selain itu B- D -Glucan pada jamur dewa juga berfungsi sebagai “penanda bahaya (danger signal)”. Beta-glukan akan menempel pada sel asing, sel tumor atau kanker dan berperan sebagai penanda bahaya (danger signal) yang akan meningkatkan sensitifitas dan mempermudah pengenalan sistim imun tubuh terhadap sel asing tersebut sehingga mampu meningkatkan efektifitas sistim imun tubuh secara menyeluruh yang dapat menghambat perkembangan dan penyebaran sel kanker. Penggunaan Jamur Dewa telah diteliti memiliki rasio penyembuhan sampai 90% dan rasio pencegahan terhadap kanker sampai 99% secara praklinis atau dengan hewan coba pada Japan’s National Cancer Research Center di Universitas Tokyo, Jepang. Dari penelitian tersebut kompone B D Glucan yang ada pada Jamur Dewa dapat menjadi obat yang poten sebagai antitumor, antiangiogenesis dan antimetastasis pada pengobatan kanker (Kimura, Y., et al. 2004).
Manfaat Lain Dari Jamur Dewa
Kandungan unggulan dari Jamur Dewa (Agaricus blezai Murill) adalah senyawa 1,3 dan 1,6 Beta D-Glugan yang menurut hasil penelitian dapat meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan dan menstabilkan tekanan darah tinggi (hypertensi), menstabilkan kadar gula dalam darah (diabetas), membantu mengurangi resiko dan menghambat pertumbuhan sel kanker, tumor, kista dan miyom serta membantu pemulihan pasca operasi dan mengurangi efek kemoterapi dan radiasi.
Atas Izin Allah Azza Wa Jalla Penyakit Kanker Payudara Sembuh Berkat Jamur Dewa “Asimas”
Sumiati (39 Tahun), Kalirejo, Lawang, Malang, pada saat saya tahu ada benjolan di payudara saya ketika saya sedang mandi, seketika itu saya sangat sedih, takut dan sepertinya nggak ada jalan karena saya tahu penyakit itu berbahaya. Setiap malam tidak bisa tidur, akhirnya saya pergi ke dokter dan alhasil apa yang saya khawatirkan benar kata dokter saya terkena Tumor Mamma (payudara) dan harus cepat-cepat dioperasi karena kalau tidak benjolan itu tambah besar menjalar ke seluruh tubuh. Hari-hari saya penuh dengan kesedihan, setiap hari tidak bisa tidur. Berbagai pengobatan sudah saya coba mulai dari klinik TCM center sampai pengobatan alternatif di daerah-daerah pelosok sampai 13 kali pengobatan dan hasilnya Nihil. Keluhan tetap sakit dan benjolan pun juga masih tetap ada.
Sampai pada akhirnya saya diperkenalkan obat herbal yang mengandung Jamur Dewa (Agaric) ini oleh keponakan saya yang diproduksi oleh PT. Agaricus Sido Makmur Sentosa. Tidak tahu kenapa ketika saya minum hati saya tenang akhirnya saya minum hingga sekarang sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan selama saya minum tidak ada keluhan apa-apa dan tidak pernah merasa sakit saat mengkonsumsi. Perlahan benjolan pada payudara saya semakin lama semakin melunak dan terus mengecil. Akhirnya saya konsumsi rutin produk Agaric sampai saat ini. Alhamdulillah kondisi tubuh menjadi lebih segar dan tidak timbul rasa nyeri lagi.
[product_page id=”162″]