Manfaat Jamur Dewa Agaricus Blazei Murill

Jamur Dewa (Agaricus Blazei Murill) adalah jamur yang masih keluarga dekat dengan jamur Shitake (Lentinus edodes) yakni sama dalam satu Family Agaricaceae dengan klasifikasi dan sistematika sebagai berikut :jamur dewa

Devisi Thallophyta
Sub Devisi Eumycetes (jamur sejati)
Kelas Basidiomycetes
Sub Kelas Holobasidiomycetes
Ordo Agaricales
Family Agaricaceae
Genus Agaricus
Species Agaricus blazei Murill

Agaricus blazei Murill (ABM) / jamur dewa berasal dari sebuah kota yang bernama Piedade, Saupaulo, Brazil. Dimana disebut dengan nama Cogumello Do Sol atau Cogumello de deus, Zhu Zhu Ang Tiang Thiago(China), juga disebut dengan Himematsutake di jepang. Dengan kondisi iklim suhu 35oC pada siang hari dan 20-25oC pada malam hari dengan kelembapan 80%. Jamur ABM sangat terpengaruh oleh kondisi iklim lingkungan yang ekstrim . Jamur ABM hanya tumbuh secara alami pada bulan Oktober dan April dan sangat sulit untuk tumbuh secara alami sehingga sangat sulit ditemukan dialam. Secara normal ukuran jamur ABM kira-kira tinggi 10-15 cm dengan lebar tudung 7-10 cm. Jamur ABM menghendaki suhu yang lebih rendah dengan sinar matahari tidak langsung yang sangat sedikit.
Agaricus blazei Murril (ABM) berasal dari sebuah kota yang bernama Piedade, Saupaulo, Brazil. Dimana disebut dengan nama Cogumello Do Sol atau Cogumello de deus, Zhu Zhu Ang Tiang Thiago(China), juga disebut dengan Himematsutake di jepang. Dengan kondisi iklim suhu 35oC pada siang hari dan 20-25oC pada malam hari dengan kelembapan 80%. Jamur ABM sangat terpengaruh oleh kondisi iklim lingkungan yang ekstrim . Jamur ABM hanya tumbuh secara alami pada bulan Oktober dan April dan sangat sulit untuk tumbuh secara alami sehingga sangat sulit ditemukan dialam. Secara normal ukuran jamur ABM kira-kira tinggi 10-15 cm dengan lebar tudung 7-10 cm. Jamur ABM menghendaki suhu yang lebih rendah dengan sinar matahari tidak langsung yang sangat sedikit.
Perbandingan Berat dan volume sangat penting dimana dalam setiap 12 Kg jamur ABM segar hanya mampu menghasilkan I Kg jamur ABM kering, dan ini bisa menjadi lebih sedikit setelah diadakan sortasi atau seleksi produk.
Sekarang jamur ABM sudah dibudidayakan di Jepang, Brazil, Korea dan USA, juga di Indonesia yaitu di PT Agaricus Sido Makmur Sentosa Yang ada di Malang. Di Indonesia Jamur Agaricus blazei Murill di kenal dengan nama Jamur Dewa. Jamur dewa yang kami (PT Agaricus Sido Makmur Sentosa ) produksi dibudidayakan secara benar-benar alami atau natural dan tanpa menggunakan bahan kimia atau aditiv sama sekali. Dengan demikian kami menjamin bahwa produk yang kami hasilkan benar-benar terjaga kualityasnya dan murni alami. Hal ini juga di dukung oleh bibit murni yang kami peroleh langsung dari daerah asal di Peadead  Brazil dan bukan hasil dari budidaya dilaboratorium sehingga menjamin keaslian produk. Bahkan untuk menjaga kualitas dan kandungan senyawa beta (b) D Glucan kami juga sudah melakukan uji kualitas produk secara langsung ke sebuah laboratorium di Kota kiyoto Jepang.
30 tahun lalu seorang Peneliti dari Amerika Serikat telah mencatat bahwa keberadaan penyakit didaerah Piedade sangat rendah, dan ditemukan karena adanya kebiasaan makan jamur ABM didaerah tersebut.
Kemudian seiring waktu jamur ini diperkenalkan ke Jepang. Dr Shoji Shibata, seorang Professor ahli dibidang farmasi dari Universitas Tokyo Fakultas Farmasi dan Dr Tetuo Ikegawa dari Pusat  Kanker Nasional, melakukan penelitian pengaruh farmasi dari Jamur Agaricus. Hasil penelitian kemudian dipublikasikan pada Konvensi Umum Asosiasi Farmasi Jepang dan Asosiasi Kanker Jepang. Eksperimen dilakukan pada tikus mencit yang beragam dan menunjukkan bahwa polisakarid  beta (b) D Glucan pada jamur dewa sangat berpengaruh untuk meningkatkan system kekebalan tubuh.
Dua macam senyawa polisakarid yang ada dalam jamur ABM ini adalah beta (b) 1,3 D Glucan dan beta (b) 1,6 D Glucan. Menurut hasil test yang dilakukan di Medical Departement of Tokyo University, National Cancer Center Laboratory and Tokyo College of pharmacy, kandungan senyawa tersebut pada ABM tertinggi dibandingkan kandungan pada jamur lain seperti Reishi, Maitake dan Shitake. Selain kedua senyawa polisakarid diatas jamur ABM juga mengadung senyawa lain seperti ergosterol, asam linoleat, asam palmitoreic yang sebaik dengan vitamin B6 dan B12. Secara rinci kandungan senyawa dalam jamur dewa dapat dilihat pada Tabel berikut :
Kandungan Senyawa (Coumpound Ingradients)
Secara garis besar umum kandungan jamur dewa adalah sebagai berikut :

No Senyawa % (percent) Mg/100gram
1 Air Water 7.5
2 Protein Protein 36.7
3 Lemak Fat 3.4
4 Serat Fiber 6.8
5 Karbon Ash 7.3
6 Gula Sugar 38.3
7 Pospor P 939
8 Besi Iron / Fe 18.2
9 Kalsium Ca 41.6
10 Vit B1 Thiamin 0.48
11 Vit B2 Ribovlafin 2.84
12 Ergosterol Ergosterol 354
13 Niasin Niacin 40.9

Ingredients & Amino-acids :

Ingredients Per 100g dry agaricus Amino-acids Contents obetamino-acids (%)
Polysaccharides 38.4g Threonine 0.9065
beta (b) D Glucan 7-9 % Valine 1.0773
Protein 37.7g Methionine 2.8841
Fat 3.8g Isoleucine 0.9154
Cellulose 8.2g Leucine 1.4835
Ash 6.9g Tyrosine 0.5491
Water 10g Phenylalanine 0.8730
Potassium (K) 2.646mg Lysine 0.9576
Phosphorous (P) 1.042mg Aspartate 1.5101
Calcium (Ca) 0.002mg Serine 0.9083
Magnesium (Mg) 0.054mg Glutamic acid 2.6233
Iron (Fe) 0.006mg Proline 0.5813
Manganese (Mn) 0.001mg Glycocoll 0.9418
Zinc (Zn) 0.5mg Alanine 1.5643
Cuprum (Cu) 0.4mg Cystinol 0.1933
Scadium (Sc) 0.04mg Histidinol 0.2594
Sulfur Dioxide (SO2) 1.58mg Arginine 0.9933

Manfaat Jamur Dewa

Berdasarkan hasil riset dan pengatahuan yang telah dilakukan mengenai beta (b) D Glucan pada awalnya adalah senyawa yang ditemukan dari dinding sel tanaman, bakteri dan jamur yang sebaik dengan yang dihasilkan dari tanaman tingkat tinggi, namun relatif lebih tinggi pada Oats, Yeast dan jamur (mushroom).Glucan adalah polisakarid yang terbuat dari rantai molekul glukosa. Sedangkan beta (b) adalah sebutan dari posisi steric dari group hidroksi glukosa yanga termasuk dalam formasi rantai tersebut. beta (b) 1,3 D Glucan dan beta (b) 1,6 D Glucan yang biasa terbentuk. Sedangkan penomoran 1,3 dan 1,6 adalah berdasarkan posisi molekul glukosa yang terangkai bersama rantai. Pada tahun 1940-an sebuah riset telah dilakukan dan ditemukan suatu substansi yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh yang di sebut Zymosan dan tidak diketahui dengan jelas sampai pada tahun 1960-an. Hingga pada tahun 1970-an Nicholas Diluzio di Talune University meneliti beta (b) 1,3 D Glucan pada manusia dimulai, kemudian diuji lagi oleh Dr peter Mansell bahwa senyawa beta (b) D Glucan mampu mengaktifkan macrophage. Pada tahun 1980di Harvard Study menggambarkan adanya rangsangan yang disebabkan oleh senyawa beta (b) D Glucan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Disamping juga sejumlah riset yang menunjukan bahwa senyawa beta (b) D Glucan juga mampu mengaktifkan macrophage untuk mengatasi infeksi HIV, komplikasi yang disebabkan trauma berat dan akibar radiasi, juga mampu untuk meningkatkan efektifitas antibiotik dan antivirus (Adjuvant effect).
Selain kemampuan sebagai Immunoaktifator beta (b) D Glucan juga bermanfaat untuk antioxidant, radioprotective (perlindungan akibat radiasi, seperti radiasi yang diakibatkan karena perjalanan melalui udara, sinar X, mammogram yang berkali-kali, ultraviolet sinar matahari, radiasi komputer dan lain-lain) hal ini karena beta (b) D Glucan mampu untuk mengaktifkan macrophage untuk memperbaiki dan membantu regenerasi sel dan jaringan yang rusak. Juga bermanfaat sebagai antineoplastic yakni mengaktifkan macrophage untuk mengenal dan merusak sel yang  mengalami mutasi yang bisa menyebabklan kanker atau tumor.
Dengan berdasarkan dengan hasil berbagai riset diatas maka kandungan senyawa beta (b) D Glucan pada jamur ABM bisa bermanfaat sebagai berikut :

No Manfaat dan pengaruh Element yang diteliti
1 Anti Tumor. ABM mengaktifkan Macrophge, Immunocytes seperti system komplemen retculoendothelial, bertindak untuk merangsang sitokin seperti interferon sebaik BRM, dan memperpanjang masa hidup melalui pengaruh system kekebalan. Polisakarid
Senyawa protein beta (b) 1,3 D glucan, beta (b) 1,6 D glucan, asam heteroglucan, Xyloglucan, senyawa protein heteroglucan, glycoprotein senyawa protein RAN (lectin) dll
2 Pencegahan pengaruh kanker, yakni dengan menyerap dan merusak materi penyebab kanker. Serat pada makanan
beta (b) D glucan tidak terserap, heteropolisakarid, chitin
3 Mereduksi gula darah Polisakarid (beta (b) D glucan) Senyawa protein polisakarid, senyawa RNA
4 Pengaruh menurunkan tekanan darah, mereduksi kolesterol, dan mengurangi arteriosclerosis (kekakuan pembuluh darah arteri). Serat, asam lemak tak jenuh seperti asam linolik yang membentuk lemak. Tirosinase mengoksidasi tirosin dan memproduksi melanin.
5 Membantu pencernaan dan metabolisme tubuh Enzim amilase tripsin martase dan protease meningkatkan penyerapan sari makanan
6 Produksi semen, rambut dan putih telur Protein melanin

 

Sumber : The Chemical Times, ISSN 0285-1446
Kanto Chemical Co., inc., 1989, No. 1(131 Volumes in all) extract from P.12.P21 Takashi Mizuno: Pharmacological and Gastronomic Effect of Fungi and its Applications.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *